Rabu, 02 Juli 2008

PAGI INI ....


Pagi ini … seperti pagi-pagi yang sudah berlalu secangkir kopi hitam tetap menemaniku setia … hangatnya menjalar bagai aliran darah di nadiku.
Pagi ini … seperti pagi-pagi sebelumnya, aliran air wudhu yang dingin memecahkan kebekuan,
menggugahkan kesadaran untuk mendekat pada Ilahi.
Sujudku pagi ini …….. terasa panjang , Semula aku ingin berontak …. , membantah … , … nyaris meraung … tapi tunggu ,
Bukankah Sang Khaliq tidak hanya untuk menjadi tempat tumpahan rasa berontak, diraungi… DIA telah memberi semua warna untukku dan aku telah mencampurnya menjadi warna yang kuingin.

Pagi ini … seperti pagi yang pernah kualami …
secangkir kopi hitam ini semakin terasa pahit
. . .. getir !!!
Pagi ini … tidak seperti pagi yang lainnya ….

Kau telah patahkan hatiku , kau patahkan inginku …
Kopiku pagi itu sepahit racun, sepekat pedih yang tercekat dikerongkongan.
Bukankah kau telah berjanji padaku untuk ada .. untukku .. untuk bicara … untuk mendengar … walau sejenak dari waktumu …
Perdebatan panjang kita semalam .. merobek-robek anganku
Perdebatan hati kita semalam,.... sungguh .... menyisakan perih
Serpihan luka ini ... pecahan hati ini kan kubawa kemana??
Bukankah tidak semestinya aku rasakan ini???
Aku tahu … kamu tahu… kita
Aku tahu … kamu tahu .. celah diantaranya
Aku sadar .. kamupun sadar , kita berjarak
Namun ketika ini terjadi ... terluka juga jadinya
Sungguh … semalam kau telah patahkan hatiku, aku tahu bukan inginmu…
Ucapmu … katamu yang kau urai semalam … serasa membunuhku pelan
Berjanjilah , disana …. kau tetap menyimpan air mataku
Karna ku tahu hatimu telah kau tautkan padaku ...
lekat !!!
Dan pagi ini ... serasa tak sama dengan pagi sebelumnya


by est_.